Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pernahkah
kita berfikir tentang bagaimana pentingnya suatu teknologi terhadap lingkungan
kita? Tentu sangat penting sekali terutama pada kehidupan sehari-hari kita yang
sangat memerlukan suatu teknologi. Sudah tidak heran lagi banyak teknologi yang
diciptakan dalam berbagai bidang yang semakin lama semakin canggih tentunya.
Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merambah ke dalam banyak bidang
ilmu pengetahuan, tidak terkecuali di bidang Teknik atau Teknik Mesin.
Mekanisasi dan otomatisasi sangat diprioritaskan dalam aspek-aspek bidang
teknik, terutama teknik mesin. Ini dimaksudkan agar memudahkan dalam mencapai
tingkat praktis, efisien, dan presisius. Dalam tulisan ini saya akan membahas
tentang sistem Pneumatik dalam dunia teknik sehingga dapat membantu atau
memberikan informasi tentang bagaimana sistem ini bekerja dengan baik, berikut
penjelasan tentang teknologi Pneumatik pada bidang teknik mesin.
1.1 Penjelasan Tentang Pneumatik
Pneumatik
berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang
menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk
menghasilkan suatu kerja disebut
pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatik digunakan sebagai sistem
otomatis.
Dalam
suatu rangakaian pneumatik, udara diluar dihisap ke dalam kompressor dan
mengalami kompresi, sehingga memiliki bentuk energi yang kemudian diubah
menjadi gerak mekanik (gerak piston).
Berkaitan
dengan ilmu pneumatik yang terus berkembang maka pada kesempatan kali ini kita
akan mencoba untuk mempraktikan bagaimana sebenarnya udara itu dimampatkan dan
dengan alat bantu apa sehingga semua gagasan mengenai pemanfaatan udara ini
bisa diwujudkan
1.
Kelebihan sistem Pneumatik antara lain :
a. Fluida
kerja yang mudah didapat untuk ditransfer.
b. Dapat
disimpan dengan baik.
c. Penurunan
tekanan relatif lebih kecil dibandingkan dengan hidrolik.
d. Viskositas
fluida yang lebih kecil sehingga gesekan dapat diabaikan.
e. Aman
terhadap kebakaran.
2.
Kekurangan sistem Pneumatik antara lain
:
a. Gangguan
udara yang bising.
b. Gaya
yang ditransfer
terbatas.
c. Dapat
terjadi pengembunan
1.2 Komponen
Pendukung Sistem Pneumatik
1.
Kompresor
Kompresor digunakan untuk menghisap udara
atmosfer dan memampatkannya ke dalam tangki penampung atau receiver, kondisi udara pada atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan
tekanan, sehingga berlaku :
P . V = M . R1 . T
Dimana : P =
Tekanan (Pa)
V
= Volume yang dibutuhkan oleh gas
(m2)
M
= Massa molar
R1
= Konstanta gas spesifik = 287
j/kg.ºK
T
= Temperatur absolut (ºK)
Simbol :
Gambar 1.1 kompresor
Secara garis besar kompressor dapat diklasifikasikan menjadi dua
bagian, yaitu Positive Displacement kompressor, dan Dynamic
kompressor, (Turbo), Positive Displacement kompressor,
terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic kompressor,
(turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara
lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:
- Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating kompressor)
Kompresor
ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang
bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh
katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat
terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara
luar akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak
bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak
bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung
penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam
tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus
menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan
mengkompressi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada
umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman
akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
Gambar 1.2 Kompresor Torak Resiprokal
b. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem
Pendingin Udara
Kompresor udara
bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi. Udara
masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada
tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih
besar, temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu
mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode
pendinginan yang sering digunakan misalnya dengansistem udara atau dengan
sistem air bersirkulasi.
Gambar 1.3 Kompresor
Torak Dua Tingkat Sistem Pendinginan Udara
Batas tekanan maksimum
untuk jenis kompresor torak resiprokal
antara lain, untuk kompressor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua
tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.
- Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Gambar 1.4 Kompresor Diafragma
- Kompressor Rotari Baling-baling Luncur
Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam
rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar.
Keuntungan dari kompressor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan
kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus
dalam, dapat menghantarkan dan
menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur
dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk
dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan
melawan dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak
sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil
menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
Gambar 1.5 Kompresor
Rotari Baling-baling Luncur (Festo Transparan)
- Kompresor Sekrup (Screw)
Gambar 1.6 Kompresor
Sekrup
Jika
roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompressor ini dapat digunakan
sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompressor
sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga
betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.
f.
Kompressor Sayap Kupu-kupu ( Root
Blower )
Kompressor
jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada
perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan.
Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model
kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat
kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan
rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa
pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film
minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap
kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa
digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat
berputar tepat pada dinding.
Gambar 1.7 Kompressor
Model Root Blower
g.
Kompresor Aliran (Turbo Kompressor)
Jenis
kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor
aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah
dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran udara
yang diperlukan. Energi kinetik yang
ditimbulkan menjadi energi bentuk tekanan.
h.
Kompressor Aliran Radial
Percepatan
yang ditimbulkan oleh kompressor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan
berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar
menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara
akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke
tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin
banyak tingkat dari susunan sudut-sudut tersebut maka akan semakin tinggi
tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompressor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan
terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompressi dan akan ditampung pada
tangki penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 1.8 Kompresor
Aliran Radial
i.
Kompresor Aliran Aksial
Pada
kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang
terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar)
dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudut-sudut pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat
ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan
yang diinginkan.
Teringat
pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau
mesin – mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas
adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini
tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara
bertekanan.
Gambar 1.9 Kompresor
Aliran Aksial
- Kompresor Air Filter
Kompressor air filter
berfungsi sebagai penyaring udara yang digunakan pada sistem dengan memisahkan
partikel – partikel air dan debu dari udara.
Simbol
:
Gambar 1.10 Kompresor Air Filter
- Katup 3/2 (3/2 Way Valve)
Berfungsi
sebagai saklar, yaitu untuk mengatur arah aliran dari fluida.
Simbol:
Gambar 1.11 katup 3/2 | ||||||
- Katup 5/2 (5/2 Valve)
Berfungsi
sebagai saklar, yaitu untuk mengatur arah aliran dari fluida.
Simbol
:
Gambar 1.12 Katup 5/2
- Katup Pengatur Aliran Searah ( One Way Flow Control )
Berfungsi sebagai pengatur
debit aliran fluida, sehingga dapat mempengaruhi kecepatan silinder.
Simbol
:
Gambar 1.13 Katup Pengatur Aliran Searah
- Katup gerbang Logika “AND”
Berfungsi sebagai switch yang berkerja apabila terjadi tekanan pada kedua
lubangnya.
Simbol
:
Gambar 1.14 Katup Gerbang Logika "AND"
- Katup Gerbang Logika “OR”
Berfrungsi sebagai switch yang berkerja apabila
terjadi tekanan pada salah satu lubangnya saja.
Simbol :
Gambar 1.15 Katup Gerbang Logika "OR"
- Time Delay Valve
Berfungsi untuk menunda kerja dari
silinder.
Simbol :
Gambar 1.16 Gambar Time Delay valve
- Tabung Gerak Tunggal ( Single Acting Cylinder )
Berfungsi sebagai elemen penggerak akhir. Pada SAC ini silinder bergerak maju dengan
tekanan dan kembali secara otomatis karena pengaruh kerja
pegas di dalamnya.
Simbol :
Gambar 1.17 SAC
- Tabung Gerak Ganda (Double Acting Cylinder)
Berfungsi sebagai elemen penggerak akhir. Pada DAC ini
silinder bergerak maju tanpa bisa kembali lagi secara otomatis, silinder ini
akan kembali ke posisi awalnya setelah mendapatkan tekanan fluida dari arah
yang berlawanan.
Simbol :
Gambar 1.18 DAC
- Pressure Relief
Berfungsi sebagai saklar otomatis, komponen ini
berkerja apabila tekanan pada tabung di
dalam komponen telah
mencapai tekanan maksimum, maka udara akan mengalir dan mengaktifkan katup 3/2
yang juga terdapat di dalam komponen pressure relief ini.
Simbol :
Gambar 1.19 Pressure Relief
- Pressure Gauge
Berfungsi sebagai alat pengukur tekanan
fluida (udara) pada sistem pengontrol pneumatik.
Simbol:
Gambar 1.20 Pressure Gauge
Penggunaan udara bertekanan sebenarnya masih dapat
dikembangkan untuk berbagai keperluan proses produksi, misalnya untuk melakukan
gerakan mekanik yang selama ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti
menggeser, mendorong, mengangkat, menekan, dan lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga
oleh komponen pneumatik, seperti
silinder pneumatik, motor pneumatik, robot pneumatik translasi,
rotasi maupun gabungan keduanya. Perpaduan dari gerakan mekanik oleh aktuator pneumatik dapat dipadu menjadi gerakan
mekanik untuk keperluan proses produksi yang terus menerus (continue), dan flexibel.
Pemakaian pneumatik dibidang produksi telah mengalami kemajuan yang pesat,
terutama pada proses perakitan
(manufacturing), elektronika, obat-obatan, makanan, kimia dan lainnya.
Pemilihan penggunaan udara bertekanan (pneumatik) sebagai sistim kontrol
dalam proses otomasinya, karena pneumatik mempunyai beberapa keunggulan, antara
lain: mudah diperoleh, bersih dari kotoran dan zat kimia yang merusak, mudah
didistribusikan melalui saluran (selang) yang kecil, aman dari bahaya ledakan
dan hubungan singkat, dapat dibebani lebih, tidak peka terhadap perubahan suhu
dan sebagainya. Udara yang digunakan dalam pneumatik sangat mudah didapat/diperoleh
di sekitar kita. Udara dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia
dalam jumlah banyak. Selain itu udara yang terdapat di sekitar kita cenderung
bersih dari kotoran dan zat kimia yang merugikan. Udara juga dapat dibebani
lebih tanpa menimbulkan bahaya yang fatal. Karena tahan terhadap perubahan
suhu, maka penumatik banyak digunakan pula pada industri pengolahan logam dan
sejenisnya. Secara umum udara yang dihisap oleh kompressor, akan disimpan dalam
suatu tabung penampung. Sebelum digunakan udara dari kompressor diolah agar
menjadi kering, dan mengandung sedikit pelumas. Setelah melalui regulator udara
dapat digunakan menggerakkan katub penggerak (aktuator), baik berupa
silinder/stang torak yang bergerak translasi, maupun motor pneumatik yang bergerak rotasi. Gerakan bolak balik (translasi), dan berputar (rotasi) pada aktuator selanjutnya
digunakan untuk berbagai keperluan gerakan yang selama ini dilakukan oleh
manusia atau peralatan.
1.5 Efektifitas Pneumatik
Sistim gerak dalam pneumatik memiliki optimalisasi/efektifitas bila digunakan pada
batas-batas tertentu. Adapun batas-batas ukuran yang dapat menimbulkan optimalisasi penggunaan pneumatik antara
lain: diameter piston antara 6 s/d 320 mm, panjang langkah 1 s/d 2.000 mm,
tenaga yang diperlukan 2 s/d 15 bar, untuk keperluan pendidikan biasanya
berkisar antara 4 sampai dengan 8 bar, dapat juga bekerja pada tekanan udara di
bawah 1 atmosfer (vacuum), misalnya
untuk keperluan mengangkat plat baja dan sejenisnya melalui katup karet hisap flexibel.
Penggunaan silinder pneumatik biasanya untuk
keperluan antara lain: mencekam benda kerja, menggeser benda kerja,
memposisikan benda kerja, mengarahkan aliran material ke berbagai arah.
Penggunaan secara nyata pada industri antara lain untuk keperluan: membungkus (verpacken),
mengisi material, mengatur distribusi material, penggerak poros, membuka
dan menutup pada pintu, transportasi barang, memutar benda kerja,
menumpuk/menyusun material, menahan dan menekan benda kerja. Melalui gerakan
rotasi pneumatik dapat digunakan
untuk, mengebor, memutar mengencangkan dan mengendorkan mur/baut, memotong, membentuk
profil plat, menguji, proses finishing
(gerinda, pasah, dll.)
Demikianlah informasi tentang Pneumatik yang bisa saya bagikan memoga bermanfaat
agar kita dapat mengerti sedikit informasi tentang teknologi Pneumatik dalam
bidang teknik mesin sehingga kita dapat menghasilkan suatu teknologi yang
terbaru.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Sumber:
→MODUL PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN LABORATURIUM TEKNIK MESIN MENENGAH UNIVERSITAS GUNADARMA
→https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwidqM6F1ajRAhWJOo8KHfTyCaQQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fyohan46.blogspot.com%2F2012%2F05%2Fdiagram-pada-proses-pneumatik.html&psig=AFQjCNHsK3TboPutryPGB5QgAbRqQKFMJw&ust=1483624705594306
→ https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwifj53J1ajRAhUDpY8KHflTCbcQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fsyoiful.blogspot.com%2F2015%2F01%2Fpneumatik-electro-pneumatik.html&psig=AFQjCNHsK3TboPutryPGB5QgAbRqQKFMJw&ust=1483624705594306
→MODUL PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN LABORATURIUM TEKNIK MESIN MENENGAH UNIVERSITAS GUNADARMA
→https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwidqM6F1ajRAhWJOo8KHfTyCaQQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fyohan46.blogspot.com%2F2012%2F05%2Fdiagram-pada-proses-pneumatik.html&psig=AFQjCNHsK3TboPutryPGB5QgAbRqQKFMJw&ust=1483624705594306
→ https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwifj53J1ajRAhUDpY8KHflTCbcQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fsyoiful.blogspot.com%2F2015%2F01%2Fpneumatik-electro-pneumatik.html&psig=AFQjCNHsK3TboPutryPGB5QgAbRqQKFMJw&ust=1483624705594306