Tugas Etika Profesi Makalah System Manajerial dan Organisasi
di Perusahaan
Nama : Fajar Prihatmoko
NPM : 2234148 72
Kelas : 4ic02
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 4
A. Sistem......................................................................................................................................... 4
B. Data dan Informasi..................................................................................................................... 7
C. Manajemen................................................................................................................................ 10
D. Sistem Informasi Manajemen................................................................................................... 10
E. Pengolahan Komputer............................................................................................................... 12
F. Sistem Informasi Manajemen Di Mata User............................................................................. 13
G. Pokok-Pokok Sistem Informasi Manajemen............................................................................ 15
H. Pengambilan Keputusan........................................................................................................... 15
BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 19
1
PENDAHULUAN
Perkembangan organisasi yang semakin
kompleks dan tuntutan untuk selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan
organisasi, mengakibatkan proses pengambilan keputusan dan manajemen juga
berkembang. Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan hal
penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang
akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi.
Maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah
pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal
tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan,
mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen,
khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan publik.
Namun, sanyanya banyak organisasi
yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah
menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal.
Penyebabnya antara lain adalah struktur organisasi yang kurang wajar, rencana
organisasi yang belum memadai, sumber daya manusia yang tidak memadai, dan yang
terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan
para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem
dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat.
Sebelum membahas bagaimana Sistem
Informasi Manajemen lebih lanjut, berikut ini akan diberikan definisi ringkas
dari Sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional mampu menstransformasikan data
sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas
yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer” (Ismail, 2013).
Dari
definisi tersebut ada beberapa poin yang perlu diuraikan lebih lanjut:
a) Sistem Informasi Manajemen memiliki
sub-sitem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem,
dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi
Manajemen.
2
b) Sistem Informasi Manajemen adalah
menyeluruh. Sebuah Sistem Informasi Manajemen mencakup sistem informasi formal
maupun informal baik yang manual maupun berkomputer. Komponen yang terpenting
dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses
dan menyebarkan informasi secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari
Sistem Informasi Manajemen.
c) Sistem Informasi Manajemen adalah
terkoordinasi. Sistem Informasi Manajemen dikoordinasikan secara terpusat untuk
menjamamin bahwa data yang diproses dapat dioperasikan secara terencana dan
terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju
sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja
secara efisien.
d) Sistem Informasi Manajemen
terintegrasi secara rasional. Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen
adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling
berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan
melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.
e) Sistem Informasi Manajemen
mentransformasikan data ke dalam informasi. Apabila data diolah dan berguna
bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.
f) Sistem Informasi Manajemen
meningkatkan produktivitas. Sistem Informasi Manajemen dengan berbagai cara
mampu meningkatkan produktivitas, antara lain dengan kemampuan melaksanakan
tugas rutin seperti, penyajian dokumen dengan efisien, mampu memberikan layanan
bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu meningkatkan kemampuan manajer
untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terduga.
g) Sistem Informasi Manajemen sesuai
dengan gaya manajer. Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan
atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para
perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen
hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak
demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.
Secara teoritis, komputer bukanlah
persyaratan mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen, namun dalam
prakteknya Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan berjalan lancar
tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer. Maka pemnafaatan sistem
3
komputer juga harus diperhatikan
demi menunjang kemampuan manusia dalam mengelola suatu Sistem Informasi
Manajemen.
BAB
II
PEMBAHASAN
Sistem Informasi Manajemen merupakan
sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walaupun tidak terdapat
konsensus tunggal, secara umum Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai
sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen,
serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen juga
dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan
Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. Sistem Informasi
Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk
mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan
manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip
sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan
serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi
suatu informasi (Sentranet, 2013).
A. Sistem
Semua
sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:
1.
Menerima data sebagai masukan (
input).
2. Memproses data dengan melakukan
perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3.
Memperoleh informasi sebagai
keluaran(output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual,
elektromekanis maupun komputer.
Gambar. Pengolahan data
4
Secara sederhana suatu sistem dapat
diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung
satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu tujuan. Unsur-unsur yang
mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (proses) dan keluaran (output). Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari
lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feedback)
dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem
yang dimaksud (Djumiarti, 2013).
Suatu sistem dapat terdiri dari
sistem-sistem bagian (subsystem).
Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem
perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem
yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat
keras (hardware) dapat terdiri dari
alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar . Subsistem-subsistem
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga
tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari
subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang
terpadu atau terintegrasi (integrated).
Anda dapat membayangkan, bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki,
masing-masing komponennya saling beker ja sendiri-sendiri tidak terintegrasi,
maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan tercapai (Pangestu, 2013).
Sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai
sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (phisical system). Sistem abstrak adalah sistem
yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai
sistem alamiah (natural system) dan
sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine
5
system
atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi
akuntansi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut
penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai
sistem tertentu (deterministic system)
dan sistem tak tentu (probabilistic
system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh
dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai
sistem tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan
sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini beker ja secara otomatis tanpa adanya turut
campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,
tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara
relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini mener
ima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan luarnya,
maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem
yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk
pengaruh yang baik saja. Gambar berikut menunjukkan sistem yang terbuka untuk
sistem pengendalian persediaan.
6
Gambar. Sistem terbuka pengendalian
persediaan
Pada sistem terbuka ini,
pengendalian persediaan barang ditangani oleh manusia. Dari hasil laporan yang
dihasilkan komputer, dipilih satu persatu unit barang yang sudah lebih kecil
atau sama dengan reorder point untuk
dilakukan pembelian. Bandingkan dengan sistem yang secara relatif tertutup
berikut ini.
Gambar.
Sistem tertutup pengendalian persediaan
B. Data dan Informasi
Yang berkaitan dengan sistem adalah
data dan informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan
pengertian yang sama, namun bagi kajian ilmiah atau kaum profesional , dua
pengertian tersebut mengandung perbedaan yang mendasar. Data merujuk pada
fakta-fakta baik berupa angka-angaka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang
mewakili diskripsi verbal atau kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila data
tersebut telah di saring
7
dan diolah melalui pengolahan
sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut berubah
menjadi informasi. Jadi yang dimaksud dengan informasi adalah semua data yang
telah diolah dan memiliki arti bagi pihak pemakai. Dengan demikian yang dipakai
orang di dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data.
Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu
data adalah fakta. Data barulah menjadi informasi pada saat mereka digunakan
untuk tujuan tertentu atau apabila mereka menyebabkan timbulnya aksin atau
penambahan pengetahuan tertentu. Data terutama harus mengalami berbagai macam
pengerjaan sebelum bermanfaat sebagai informasi. Data merupakan bahan dasar
untuk proses pengerjaan, dan informasi menjadi produk selesainya.
Contoh-contoh data adalah Nomor
Induk Mahasiswa yang tercatat di bagian akademik Universitas Paramadina, Nomor
Induk Kependudukan kota Jakarta Selatan yang tercatat di Kantor Capil dan
kependudukan, Jadwal penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang. Tetapi apabila
seseorang menghubungi loket bandara untuk melihat jalur penerbangan ke Jakarta
lengkap dengan keterangan kapan waktu terbang, berapa harga tiket, maka yang
dia tanyakan kepetugas di bandara adalah informasi. Untuk dapat memperoleh
informasi, pemakai data harus mengetahui jenis keterangan yang diperlukan dan
bagaimana sistem penyimpanan datanya. Dalam contoh jadwal penerbangan di atas,
pikiran manusia (petugas counter)
dengan ditunjang perkakas komputer melakukan proses pemilihan data dan
menyajikannnya untuk dapat dipergunakan sebagai informasi yang bermakna.
Sesungguhnya jasa yang ditawarkan oleh agen perjalanan adalah penyediaan
informasi yang tepat dan cepat kepada konsumen, untuk selanjutnya informasi
dikumpulkan kembali, disimpan dan kelak dimanfaatkan dan berfungsi sebagai data
kembali. Dari penjelasan di atas secara singkat dapat dirumuskan bahwa data
adalah fakta yang tidak sedang digunakan dalam proses pengambilan keputusan,
biasanya dicatat diarsipkan tanpa maksud untuk segera di ambil kembali untuk
pengambilan keputusan. Sebaliknya informasi adalah data yang telah diambil
kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan keterangan bagi pengambil
keputusan.
Informasi adalah data yang sudah
disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat
dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi yang mempunyai kualitas tinggi
akan menentukan efektivitas pengambilan keputusan.
8
7) yakni akurasi, ketepatan waktu dan
relevansi, lebih lanjut diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat
informasi yang baik yakni :
·
Ketersediaan (availability)
Sudah barang
tentu syarat yang
mendasar adalah tersedianya
informasi itu sendiri,
informasi
harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
·
Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus
mudah dipahami oleh
pembuat keputusan, baik
informasi tersebut
diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin
maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat
kurang efektifnya keputusan manajemen
·
Relevansi
Informasi yang diperlukan adalah yang
benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
·
Bermanfaat
Informasi harus tersaji kedalam
bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatannya oleh organisasi yang
bersangkutan.
·
Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada
waktunya, syarat ini utamanya sangat penting pada saat organisasi membutuhkan
informasi ketika manajer hendak membuat keputusan yang krusial.
·
Keandalan
Informasi harus diperleh dari
sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi
harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang
disajikan.
·
Akurat
Syarat
ini mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini
berarti
juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat
mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
9
Informasi tidak boleh mengandung
kontradiksi di dalam penyajiannya, karena konsistensi merupakan syarat penting
bagi dasar pengambilan keputusan.
Tampak bahwa ada berbagai macam
syarat yang harus dipenuhi bagi informasi untuk kepentingan manajemen. Pengolah
data atau penyedia informasi harus mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian
isi, format maupun segi-segi lain dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami
karena dalam organisasi modern, kualitas informasi yang dipergunakan dalam
manajemen itulah yang akan menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang
bersangkutan.
C. Manajemen
Berikutnya manajemen atau ilmu
manajemen terhadap informasi. Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
(Gaol, 2008). Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan
oleh seorang manajer tercakup dalam akronim POSDCORB (planning, organizing, staffing, directing, coordinating/controlling, budgeting). Lebih ringkas lagi, kegiatan manajemen tercakup dalam tiga kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
Di dalam perencanaan, manajer
mendefinisikan tujuan organisasi, menentukan arah tindakan bagi organisasi,
serta menentukan langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan organisasi.
Dalam pengorganisasian, manajer mengatur atau menata kegiatan-kegiatan
operasional supaya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, antara lain dengan
mengadakan pembagian kerja, penetapan struktur kewenangan dan rantai komando,
penempatan pegawai dalam satuansatuan organisasi dan sebagainya. Pengendalian
manajer mengadakan evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh organisasi telah
sesuai dengan standar baku yang telah ditetapkan.
D. Sistem Informasi Manajemen
Dari semua pengertian di atas
mengenai sistem, informasi, dan manajemen, Sistem Informasi Manajemen dapat
disimpulkan bahwa tujuan dibentuknya Sistem informasi manajemen adalah supaya
organisasi memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam
10
mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang berkaitan dengan
keputusan keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis.
Dengan demikian Sistem Informasis
Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Lebih lengkapnya Sistem Informasis Manajemen adalah jaringan prosedur
pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di
pandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu
diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk
dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Sistem Informasi Manajemen merupakan
kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya
organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut:
1.
Sistem
informasi akuntansi (accounting
information system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
2.
Sistem
informasi pemasaran (marketing
information system), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi
penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3.
Sistem informasi manajemen
persediaan (inventory management
information system).
4.
Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5.
Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6.
Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
7.
Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8.
Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems).
9.
Sistem
informasi penelitian dan pengembangan (research
and development information systems).
10.
Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Semua sistem-sistem informasi
tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan
manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower
level management),
11
managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen
tingkat atas (top level management).
Top level management dengan executive
management dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vise-president)
dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi,
keuangan dan akuntansi. Sedang middle
level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan
manajer-manajer cabang. Lower level
management disebut degan operating
management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Top level management disebut juga dengan
strategic level, middle level
management dengan tactical level
dan lower management dengan tehcnical level.
Gambar. Informasi dan SIM untuk
semua tingkat manajemen
E. Pengolahan Komputer
Semula komputer tidak direncanakan
untuk pengolahan informasi, tetapi kini terutama justru diterapkan dalam bidang
ini. Persyaratan teknis sebuah sistem informasi manajemen berdasarkan komputer
secara singkat, adalah:
12
F. Sistem Informasi Manajemen Di
Mata User
Kebanyakan pemakai sistem informasi
manajemen berdasarkan komputer adalah sebagai berikut:
13
Petugas administrasi dapat merasakan
bertambahnya kebutuhan akan masukan (input)
pada saat upaya SIM dimulai dan sebuah database
sedang disusun. Prosedur baru untuk mengendalikan data akan ditetapkan. Proses
administrasi akan berubah dengan memakai alat-alat online seperti unit peraga, alat pencetak, dan alat untuk
memasukkan data. Para petugas di seluruh
bagian organisasi akan diminta melaporkan informasi yang sebelumnya mereka
simpan dalam arsip atau “catatan rahasia” mereka sendiri.
Para penyelia tingkat pertama akan
membutuhkan lebih banyak masukan data tetapi akan merasakan peningkatan besar
dalam pemer olehan informasi. Informasi keadaan juga akan dicapai secara jauh
lebih mudah. Model-model keputusan dapat membantu perkiraan pertama dalam
pemecahan persoalan misalnya penjadualan. Laporan cenderung menjadi lebih
informatif dan cepat. Analisis dan laporan khusus lebih mudah diperoleh. Umpan
balik berbagai prestasi enjadi lebih besar frekuensinya.
Staf ahli yang membantu manajemen
tingkat lebih tinggi mendapat manfaat besar dari kemampuan SIM. Database diselidiki
untuk kemungkinan sesuatu persoalan. Datanya dianalisis guna menemukan
pemecahan yang mungkin. Model per encanaan dipakai untuk menghasilkan
pendekatan pertama rencana yang akan diperiksa manajer. Model dasar tersebut
memberikan cara-cara penelitian dan rancangan, sementara para staf ahli
merumuskan data untuk kebutuhan manajerial.
Manajer pada semua tingkat mempunyai
kemampuan baru untuk memper oleh informasi yang relevan dengan fungsi mereka.
Untuk pengambilan keputusan, sistem tersebut dapat memberikan saran pemecahan
yang optimal secara langsung atau dapat memberikan analisis manusia/mesin dan
prosedur keputusan untuk membantu dalam mencapai sebuah keputusan yang baik.
Sebagai contoh, seorang manajer untuk suatu ketersediaan barang akan memprogram
pengambilan keputusan dalam banyak kasus, misalnya perihal jumlah pesanan.
Dalam situasi rumit seperti pesanan sebuah tempat muatan kendaraan untuk
mencapai pembelian yang ekonomis, mungkin algoritma optimisasi tidak dipakai,
tetapi sebuah prosedur keputusan diadakan untuk membantu manajer dalam mencapai
sebuah pemecahan yang memuaskan. Perencanaan dibantu oleh model perencanaan
disertai sebuah dialog manusia/mesin untuk mengadakan percobaan pemecahan.
14
Secara ringkas, pengolahan rutin
paling sedikit terpengaruh oleh penerapan rancangan SIM. Petugas administrasi
akan menyiapkan data yang kurang lebih sama, tetapi akan terdapat persyaratan
data tambahan, dan semakin banyak alat onlie dipakai. Persyaratan data pada
semua tingkat personalia akan ber kembang, tetapi akan terjadi peningkatan
tersedianya informasi terbaru yang akurat. Laporan, jawaban atas permintaan
informasi, analisis, perencanaan dan pengambilan keputusan akan mendapat
pengolahan dan dukungan informasi lebih baik.
G. Pokok-Pokok Sistem Informasi
Manajemen
Sebuah
sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:
1.
Perangkat keras komputer
2.
Perangkat lunak:
a.
Perangkat lunak sistem umum
b.
Perangkat lunak terapan umum
c.
Program aplikasi
3.
Database (data yang tersimpan dalam
media penyimpanan komputer)
4.
Prosedur
5.
Petugas Pengoperasian
Dalam
hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:
·
Program untuk melaksanakan
pengolahan komputer.
· Prosedur untuk membuat terapan
menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk operator, petunjuk untuk pemakai,
dan seterusnya).
Subsistem terapan dapat diuraikan
dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung (pemasaran, produksi, dan
sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah dilaksanakan.
H. Pengambilan Keputusan
Pemilihan solusi terbaik dapat
dipilih dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli manajemen telah
mengidentifikasi tiga pendekatan (Raymond McLeod & Schell, 2008):
15
1. Analisis
– Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan
mempertimbangkan konsekuensi
pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Salah satu contohnya adalah
pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite pengawas SIM untuk
memutuskan pendekatan mana yang harus diambil dalam mengimplementasikan sistem
informasi eksekutif.
2. Penilaian
– Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai
contoh adalah manajer produksi yang
menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi gambar pabrik baru yang
diusulkan dari model matematika.
3. Penawaran
– Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses member dan menerima yang berlangsung
antara para anggota eksekutif mengenai pasar yang mana yang harus dimasuki
selanjutnya. Di sinilah tempat di mana pengaruh politik dalam perusahaan dapat
dilihat dengan jelas.
Ketiga cara tersebut dapat digunakan
dalam pemilihan alternatif untuk menyelesaikan masalah atau dalam pengambilan
keputusan pada proses bisnis yang penting.
Proses keputusan dapat dianggap
sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai perancangan dan kemudian pada
pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap
sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan unsur-unsur
sebuah proses bersinambung. Sebagai contoh, pilihan mungkin menolak semua
alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk menerbitkan pemecahan
tambahan.
Gambar.
Bagan arus proses pengambilan keputusan
Kekuatan yang menggerakkan proses
pengambilan keputusan dapat berupa ketidakpuasan atas keadaan saat itu atau
imbalan yang diharapkan dari keadaan baru. Dalam
16
kasus ketidakpuasan, kekuatan
penggerak adalah penemuan sebuah persoalan. Dalam hal imbalan yang diharapkan,
adalah hasil pencarian peluang. Cara lain untuk menjelaskan proses pengambilan
keputusan adalah dalam arti suatu kegiatan berkesinambungan yang digerakkan
oleh sebuah sasaran mengubah sistem (bisnis, departemen, keluarga dan
sebagainya) dari keadaan sekarang menjadi suatu keadaan yang diharapkan atau
tujuan mengakibatkan suatu pencarian cara mencapainya. Proses ini sering
disebut “analisis cara tujuan” (means-end
analysis).
Beberapa model pengambilan keputusan
lebih banyak menekankan pada umpan balik hasil keputusan. Sebagai contoh,
Rubenstein dan Haberstroh mengusulkan langkah-langkah berikut ini :
1.
Pengenalan persoalan atau kebutuhan
untuk pengambilan keputusan.
2.
Analisis dan laporan
alternatif-alternatif.
3.
Pemilihan di antara alternatif yang
ada.
4.
Komunikasi dan pelaksanaan
keputusan.
5.
Langkah lanjutan dan umpan balik hasil
keputusan.
BAB
III
PENUTUP
Sistem informasi dari suatu
organisasi tidak akan pernah dapat diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh.
Namun demikian, suatu sistem informasi manajemen sangat mungkin dan praktis
apabila didasarkan pada rencana keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh
personil sistem yang terlatih, untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan
sumber keuangan yang memadai.
Sistem informasi yang melayani tugas
utama organisasi harus bersifat silang fungsional dan harus terus-menerus
diperbaiki demi menjaga kesinambungan efektivitasnya. Tugas utama organisasi
seringkali dilayani oleh sistem penopang keputusan/Decision Support System(DSS) yang di dalamnya berisi model,
database dan manajer yang berinteraksi langsung.
Integrasi sistem informasi
merupakansalah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen. Berbagai
sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang
sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi akan memperoleh
kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem informasi
yang mereka miliki. Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan antara
manajer dan mesin, yaitu suatutitik dimana mereka bisa saling “berkomunikasi” secara
tradisional sistem komputer masih sering membuat para manajer “frustasi”,
tetapidengan adanya perkembangan baru, seperti bahasa produktivitas, pelatihan
(training), sepertinya cukup membantu
memecahkan masalah ini.
Sumber :
Arifatul Ronansyah (211000021). 2013. Makalah Sistem
Informasi Manajemen. Universitas Paramadina
Website: https://www.academia.edu/5305738/Makalah_Sistem_Informasi_Manajemen_Management_Information_System
Buku:
Gaol,
C. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen:
Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Raymond McLeod, J., & Schell, G.
P. (2008). Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Dokumen Website:
Djumiarti,
T. (2013, October 22). Undip.
Retrieved from Undip Web Site:
http://eprints.undip.ac.id/9848/1/BUKU_AJAR_SIM_Publik_UTK_Mhs.pdf
Ismail,
M. (2013, October 22). UMM. Retrieved
from UMM We Site:
http://directory.umm.ac.id/SI-PT/akuntansi-mutia.pdf
Pangestu, D. W. (2013, October 22). IlmuKomputer.Com. Retrieved from
IlmuKomputer.Com Web Site: ilmukomputer.com
Sentranet. (2013, October 22). Sentranet. Retrieved from Sentranet Web
Site: http://www.sentranet.co.id/component/content/article/46-ict-world/93-apa-itu-sistem-informasi-manajemen.html
BAB
I
Pembahasan
I. PENGERTIAN ORGANISASI
Sebelum kita mengetahui arti penting
organisasi perusahaan, terlebih dahulu kita mengetahui apa itu arti dari
organisasi tersebut. Organisasi adalah suatu penyusunan suatu anggota dalam bentuk struktur organisasi
untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang di rencanakan dengan sumber daya
yang dimiliki. Organisasi juga memiliki dua aspek yang sangat penting yaitu
aspek
Departemensasi dan aspek Pembagian Kerja.
Aspek Departemensasi adalah
pengelompokan kegiatan kerja dari suatu organisasi agar kegiatan yang di
laksanakan saling berhubungan dan dapat dikerjakan secara bersamaan.
Sedangkan Aspek Pembagian Kerja adalah
sebgai perincian tugas dari pekerja agar setiap indivudu bertanggung jawab atas
sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Lalu pengertian organisasi lainnya
menurut Mills dan Mills dalam Teori
Organisasi dan Administrasi (Kusdi, 2009:4) mengatakan “organisasi adalah kolektivitas khusus manusia yang aktivitasnya
terkontrol dan terkoordinasi dalam dan untuk mencapai suatu tujuan.” Selain
itu menurut Chester I. Bernard, “organisasi adalah adanya suatu sistem
aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.”
Organisasi merupakan proses untuk
merancang struktur yang formal, jadi organisasi dapat diartikan juga sebagai
berikut :
1.
Organisasi dalam Arti Badan yaitu
kelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan
2.
Organisasi dalam Arti Bagan yaitu
gambaran skema tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi tersebut juga memiliki struktur organisasi yang
dapat diartikan sebagai mekanisme formal yang dapat diolah. Struktur tersebut terdiri
dari :
· Unsur Spesialisai Kerja
· Koordinasi
· Standarisai
· Desentralisasi
Selain memiliki struktur organisasi, suatu organisasi pun memiliki unsur-unsur organisasi yang mendasar yaitu :
- Adanya pembagian Tugas
- Adanya tujuan bersama yang di capai
- Adanya keinginan untuk bekerja sama
- Adanya suatu kerjasama antara dua orang atau lebih
Kemudian organisasi pun memiliki tujuan
organisasi, tujuan organisasi berbeda dengan sasaran. Etiozini
mengatakan bahwa tujuan organisasi adalah
keadaan yang di inginkan oleh organisasi yang dikaitkan dengan tujuan yang
ingin di capai yang dinyatakan dalam suatu pernyataan, serta memperkirakan
tentang keadaan yang akan datang. Dua unsur dari pada tujuan tersebut
adalah :
· Hasil akhir yang ingin di capai
· Kegiatan yang dilakukan saat ini
untuk mencapai tujuan tersebut
Berbeda dengan Etiozini, Manullang Davis membagi
tujuan menjadi 3 jenis yaitu :
§ Tujuan Primer :
Berupa nilai ekonomis yang di berikan baik langsung maupun tidak kepada
masyarakat dalam bentuk pembuatan barang jasa
§ Tujuan Kolateral :
Nilai umum dalam pengertian yang luas demi kebaikan masyarakat
§ Tujuan Skunder :
berkenaan dengan nilai ekkonomis dan evektivitas pencapaian tujuan di atas
Setelah kita mengetahui tentang organsasi hendaklah kita
ketahui juga apa itu Manajemen, karena Organisasi Perusahaan berhubungan juga
tentang Manajemen.
Manajemen
adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung
pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerja sama di satu
pihak dengan tujuan di pihak lain. Untuk mencapai tujuan tersebut harus di
bentuk organisasi. Jika dapat di artikan fungsi organisasi sebagai alat untuk
manajemen mencapai suatu tujuan
II. PENGERTIAN ORGANISASI PERUSAHAAN
Diatas kita telah mengetahui apa itu
pengertian Organisasi dan Manajemen, sekarang kita akan membahas tentang
pengertian dari Organisasi Perusahaan. Organisasi perusahaan adalah terdapat orang-orang yang suatu
usahanya dapat di koordinasikan, dan tersusun dari jumlah subsistem yang salinh
bergantungan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, kemudian berkerja sama
atas dasar dari pembagian pekerjaan, peran dan wewenang.
Penggertian organisasi perusahaan menurut Kast
dan Rosenzwig adalah :
§ Terdiri
dari orang yang berorientasi pada tujuan
§ Suatu
subsistem manajerial, teknik, struktural, dan pisikososial
§ Adanya
subsistem yang lebih luas
III. ARTI PENTING ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN
- Adanya fungsi delegasi yaitu dengan organisasi kita dapat dengan mudah memisahkan fungsi dari delegasi setiap pekerjaan. Dari organisasi ini dapat dengan mudah mengetahui posisi mana yang cocok untuk di delegasikan.
- Terciptanya bayangan untuk kesuksesan bisnis yaitu dengan adanya organisasi kita telah memikirkan terlebih dahulu bisnis apa yang ingin di rencanakan. Divisi dan posisi apa saja yang akan bisa tergambar dengan jelas.
- Mudahnya pengembangan SDM yaitu dengan organisasi kita dapat mengetahui perusahaan mana saja yanng membutuhkan SDM yang cukup. Organisasi juga dapat menjadi alat untuk melakukan perekrutan karyawan. Dengan adanya organisasi kita dapat mendapatkan SDM yang berkualitas. Dan bagi karyawan organisasi akan menjadi dorongan untuk menjadi yang lebih baik nantinya, karena mereka mengetahui jabatan yang ada di atasnya dan akan memikirkan untuk mencapai posisi tersebut.
- Bentuk Organisasi Perusahaan
- Adanya fungsi delegasi yaitu dengan organisasi kita dapat dengan mudah memisahkan fungsi dari delegasi setiap pekerjaan. Dari organisasi ini dapat dengan mudah mengetahui posisi mana yang cocok untuk di delegasikan.
- Terciptanya bayangan untuk kesuksesan bisnis yaitu dengan adanya organisasi kita telah memikirkan terlebih dahulu bisnis apa yang ingin di rencanakan. Divisi dan posisi apa saja yang akan bisa tergambar dengan jelas.
- Mudahnya pengembangan SDM yaitu dengan organisasi kita dapat mengetahui perusahaan mana saja yanng membutuhkan SDM yang cukup. Organisasi juga dapat menjadi alat untuk melakukan perekrutan karyawan. Dengan adanya organisasi kita dapat mendapatkan SDM yang berkualitas. Dan bagi karyawan organisasi akan menjadi dorongan untuk menjadi yang lebih baik nantinya, karena mereka mengetahui jabatan yang ada di atasnya dan akan memikirkan untuk mencapai posisi tersebut.
- Bentuk Organisasi Perusahaan
Selain arti penting organisasi perusahaan, terdapat juga
bentuk-bentuk dari organisasi perusahaan tersebut yaitu :
· Perusahaan
Perorangan
Perusahaan perseorangan biasanya mencangkup perusahaan yang
lebih kecil skalanya. Perusahaan ini termasuk perusahaan yang populer karena
cepat untuk pengambilan keputusan dan mudah untuk di dirikan, kemudian biyaya
pengelolaannya pun relatif rendah.
· Perusahaan
Persekutuan
Perusahaan persekutuan yaitu perusahaan yang dijalankan
usaha di bawah milik bersama. Pemiliknya lebih dari satu orang dan dapat
disebut partner atau sekutu. Dalam perusahaan persekutuan ada yang disebut
Firma dan ada yang di sebut persekutuan komanditer.
· Perusahaan
Perseroan
Didirikan berdasarkan suatu perjanjian dan melakukan suatu
usaha dengan modal dasar yang berasal dari saham. Dan dengan demikian setiap
orang yang memiliki saham disebut pemegang saham dan di sebut sebagai
pemiliknya. Kemudian tanggung jawab yang terbesar di pegang oleh pemegang saham
yang paling besar.
BAB II
PERUSAHAAN DAN ORGANISASI
A.
Sejarah
Perusahaan
Nama PRALON telah dikenal sejak tahun 1963 sebagai
pelopor dibidang pipa PVC. PRALON adalah merk pipa PVC (poly-vinyl-chloride) yang bermutu tinggi diproduksi oleh PT
PRALON.
PT PRALON didirikan pada tanggal 13 mei 1973 dam
mulai produksi pada tahun 1975 dengan penanam modal MARUBENI CORPORATION, ARON KASEI Co.Ltd dan Mr. The Ning King dengan saham masing-masing 46%, 44%, & 10 %.
Dengan total jumlah saham 400.000.
Aktivitas bisnis di PT PRALON dilaksanakan oleh
pekerja-pekerja dari indonesia dan hampir 100 % dari total produksinya
dipasarkan untuk pasar domestik dan cenderung konsentrasi pada proyek-proyek
pemerintah, pada tahun 1995 s/d tahun 1997 sebagian dari hasil produksi
diekspor, hasil produksi PT PRALON juga selalu berpartisipasi dalam
proyek-proyek yang sifatnya untuk kepentingan kemanusiaan dengan bekerja sama
dengan badan-badan sosial internasional seperti UNICEF, CARE.
Karena kebijakan perusahaan yang mengutamakan
kualitas, maka untuk pasaran bebas PT PRALON harus ekstra kerja keras untuk
berkompetisi dengan pesaing-pesaing yang ada. PT PRALON berlokasi di jalan raya
bogor Km 32,5 cimanggis, depok.
B.
Struktur
Organisasi
Adapun
penjelasan dari struktur organisasi PT PRALON yaitu :
1. President
director adalah jabatan paling tertinggi yang membawahi MR.
2. MR
adalah jabatan yang mewakili president director dengan dibantu oleh MR ass.
3. PPIC
adalah bagian yang membuat perencanaan dan peramalan produksi.
4. ICT
adalah bagian pendukung yang berfungsi sebagai ahli IT.
5. Adm
personalia adalah bagian yang berfungsi untuk merekrut SDM dan adm pembayaran
gaji karyawan.
6. Factory
adalah seorang manajer pabrik yang bertanggung jawab di pabrik.
7. Purchasing
adalah bagian untuk mengurusi pembelian bahan matrial atau spare part mesin dan
lain-lain ke suplier.
8. Finance
& accounting adalah bagian yang bertanggung jawab dibagian keuangan
perusahaan.
9. Sales
& marketing adalah bagian yang memasarkan produk-produk perusahaan.
10. Warehouse
adalah bagian yang bertanggung jawab penempatan produk jadi dan stocknya.
11. Delivery
adalah bagian yang mengurusi pengiriman produk yang akan dikirim.
12. Maintenance
adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap perawatan dan perbaikan
mesin-mesin perusahaan.
13. Production
matrial adalah bagian yang mengurusi bahan baku matrial yang baru sampai
dikirim oleh suplier.
14. Fitting
adalah bagian yang memproduksi pipa hand made fitting.
15. Production
plan II adalah bagian yang memproduksi pipa ukuran diameter besar.
16. Production
plan I adalah bagian yang memproduksi pipa ukuran diameter kecil.
17. Quality
control adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk jadi.
18. R
& D adalah bagian yang mengembangkan produk dengan penelitian.
Dari penjelasan struktur organisasi PT
PRALON diatas adapun gambar struktur organisasinya terlampir dalam gambar
sebagai berikut.
C.
Manajemen
Personalia
1. Klasifikasi
karyawan
PT
PRALON memiliki + 500 karyawan di dua plant, plant cimanggis dan plant karawang.sekitar
20 % karyawan produksi di PT PRALON merupakan perempuan yang ditempatkan di
produksi injection moulding. Pendidikan karyawan produksi PT PRALON minimal
SMA/SMK sederajat.
2. Sistem
perekrutan karyawan
PT PRALON memberikan
informasi di internet. Sistem prekrutan karyawan di PT PRALON dengan tes
tulisan, dimana karyawan baru akan diberikan beberapa pertanyaan dalam bentuk
lembaran kertas. Tes kedua yaitu tes wawancara dengan staff HRD, setelah itu
karyawan baru akan ditraining selama 3 bulan dan ditentukan penempatan
bagiannya.
3. Kesejahteraan
karyawan
PT PRALON dalam
mensejahterahkan karyawan dengan membentuk koperasi karyawan serta mendaftarkan
karyawan ke jaminan tenaga sosial saat ini bernama BPJS ketenagakerjaan untuk
menjamin masa tua karyawan dan untuk jaminan kesehatannya menggunakan asuransi
PT BINTANG Tbk.
4. Serikat
pekerja
PT PRALON mulai
terdaftar di serikat pekerta SPKEP-SPSI (serikat pekerja kimia energi dan
pertambangan-serika pekerja seluruh indonesia) tahun 1998 dan aktif dalam kegiatan
serikat pekerja wilayah depok dan jawa barat sampai dengan sekarang.
Sumber:
· Pengantar Manajemen, Gunadarma
· Sukanto R dan T. Hani Handoko,
Organisasi Perusahaan : Teori, Struktur dan Prilaku. BPFE, Yogyakarta
·
Widyatmini dan Izzati A, Buku Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma
·
Pt.Pralon, Struktur Organisasi Perusahaan
·
http://ariiefrahman.blogspot.co.id/2014/10/organisasi-perusahaan.html
diakses (31-12-2017)