Rabu, 31 Desember 2014

Sejarah Singkat Kelurahan Jatijajar, Tapos, Depok

          Jatijajar adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia. asal namanya, pada zaman dahulu ada sebuah kebun tanaman jati yang tumbuh di dekat Situ Jatijajar. pada era 1980-an, pohon-pohon tersebut ditebang, dan beberapa batangnya yang tua masih disimpan di rumah para sesepuh di sana. penduduk asli adalah komunitas sunda dan betawi, yang masih bisa ditelusuri kekerabatannya satu sama lainnya. agama mayoritas adalah islam, dengan aliran Nahdhatul Ulama yang mendominasi.
kelurahan ini berbatasan dengan Jalan Raya Bogor KM 34-36 di barat, serta Kelurahan Cilangkap di selatan dan Sukatani di utara. ciri khas kelurahan ini, sebagaimana tempat lain di Kota Depok adalah memiliki danau-danau kecil atau situ, yang berjumlah enam buah. warga setempat memanfaatkannya sebagai pemancingan. sebagian besar pendatang adalah suku jawa, dan yang lain campuran berbagai etnik di Indonesia. adanya perumahan membuat kelurahan ini menjadi hunian ideal yang nyaman dan sejuk, karena memang masih banyak lahan terbuka hijau. sebuah kontroversi yang mengemuka adalah ketika Nurmahmudi Ismail, Walikota Depok, hendak membangun terminal besar di tempat yang dulunya sawah dan kebun yang rindang. keberatan diajukan karena akan menimbulkan dampak sosial seperti ketidaksiapan warga, gegar budaya, dan dampak sosial lainnya dengan dibangunnya Terminal Jatijajar. namun, alasan utamanya adalah habisnya lahan terbuka hijau di sana.
sampai dengan kurun waktu 1996, kelurahan ini belumlah banyak dikenal orang meskipun letaknya strategis. bahkan masyarakat masih banyak yang bekerja sebagai petani dan belum menggunakan layanan listrik. barulah setelah reformasi, dibangun perumahan besar dan terjadi kemajuan cukup pesat disana.
Balaidesa Jatijajar terletak di Jl. Jatijajar, diapit oleh Lapangan Golf Emeralda dan Perumahan Jatijajar. warga cukup sering memanfaatkan gedung serbagunanya sebagai lapangan bulutangkis. klub-klub bulutangkis ini juga menunjukkan tingkat kerukunan warga yang masih terjaga. masjid terbesar disana adalah Masjid Al-Ikhwan yang terletak di RW 8 RT 5. beragam tradisi sering dilangsungkan disini, seperti maulid nabi Muhammad SAW, Muharaman, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar